Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

Fadli Zon Adalah "Boneka" Prabowo Untuk Menyerang Jokowi.

Gambar
Samsung dan LG saat ini merajai pemasaran pesawat televisi mengalahkan Toshiba atau Sony serta Panasonic. Yang menarik adalah keberhasilan TV Samsung dan TV LG (dua duanya dari Korea Selatan) mengalahkan Sony, Toshiba dan Panasonic bukanlah karena pesawat televisi produk Jepang ini memiliki cacat atau kelemahan. Namun karena Samsung dan LG mampu menawarkan sesuatu yang lebih tinggi untuk kepuasan kastemer dibanding dengan merek merek Sony, Toshiba dan Panasonic, yang sebelumnya merajai pasar televisi dalam negeri maupun global. Ringkasnya pesawat TV Korea bisa menang bukan karena pesawat TV Jepang lebih jelek, namun karena pesawat TV Korea ini lebih baik. Samsung dan LG menang karena dia lebih baik, bukan karena lawan mereka di pasar lebih jelek. Semangat peningkatan kualitas saat ini bukan mencari cari kelemahan produk lawan, tapi dengan menciptakan keunggulan produk sendiri. Ternyata, persaingan dalam pemasaran televisi sangat berbeda dengan persaingan dua cal

Ternyata

Gambar
Ternyata, bahagia dan kegirangan itu bukan saat berada di Stadion Utama Gelora Bung Karno, bersatu dengan dengan limapuluh ribu orang lebih penggemar sepakbola, saat berteriak berbarengan   sambil mengepalkan tinju dan mengadu tost dengan sesama penonton dan pencinta bola, saat Evan Dimas melesakkan bola ke gawang Korsel dalam babak final penyisihan Piala Asia untuk usia 19 tahun.   Kebahagiaan utama dan paling hakiki ternyata bukan di Stadion Bola. Ternyata, kenikmatan merasa atau kebahagiaan itu bukan ketika menonton pagelaran sendratari spektakuler yang dipertunjukkan di atas air di Sungai Li JIang di daerah Gui Lin China, yang dimainkan lebih dari 5oo orang pemain, dan dikemas dengan sangat apik dan sangat profesional, dipadukan dengan kecakapan bermain dan perpaduan tata cahaya dan penyinaran yang sangat indah.   Kenikmatan utama hidup ternyata bukan ditemukan saat menonton sebuah pagelaran seni. Ternyata kenikmatan dan kebahagiaan utama dalam hidup bukanlah saa

Hanya Tiga Orang Karo Yang Lolos Jadi Anggota DPR RI Ke Senayan

Gambar
Akhirnya hanya tiga orang Karo yang sukses melenggang ke Senayan sebagai anggota legislatif (anggota DPR RI) periode 2014-2019.   Tadinya saya meramalkan akan ada 4 atau lima orang yang akan menjadi juru bicara Orang Karo di DPR RI.    Nama nama tiga orang tersebut adalah  1.        Tifatul Sembiring (PKS) 2.        Delia Pratiwi Br Sitepu (Golkar) 3.        Rudi Hartono Bangun ( Partai Demokrat) Mereka yang gagal ke Senayan antara lain Corry Sebayang dan Liasta Karo Karo dari Gerindra, Sudiman Tarigan dan Baltasar Tarigan dari PDIP, Letjen TNI (Purn) Arifin Tarigan dari PBB.   Selengkapnya calon calon yang lain gagal ke Senayan bisa dibaca di link ini. Delia Pratiwi Br Sitepu Kalau kita lihat maka ketiga nama Orang Karo tersebut adalah beragama Islam.   Delia Pratiwi br Sitepu adalah Putri dari H. Ngogesa Sitepu, Bupati Kabupaten Langkat dan Rudi Hartono Bangun adalah putra dari H. Saleh Bangun, Ketua DPRD Tingkat I Sumatra Utara.    Dari kenyataa

Bukan JK Atau Abraham Samad, Namun Luhut Panjaitanlah Yang Menjadi Cawapres Jokowi

Gambar
Saya kira Golkar sedang memainkan kartu truf untuk menentukan Calon Wapres pendamping Jokowi. Memang saat ini sudah mengerucut kepada dua nama yaitu Abraham Samad dan Jusuf Kalla.   Kedua nama ini juga diperkuat oleh beberapa sinyal sinyal yang keluar dari mulut Jokowi sendiri.   Misalnya ketika dia mengatakan calon wapres yang akan mendampinginya bukan dari Jawa, dan menguasai   salah satu ekonomi atau hukum. Mendengar sinyal yang disampaikan oleh Jokowi juga beberapa petinggi PDIP, maka publik langsung mengassosiasikannya dengan Abraham Samad atau Jusuf Kalla.   Nampaknya sama kuat, dan dua duanya mempunyai peluang yang sama untuk mendampingi Jokowi. Belakang muncul issu kabinet bayangan Jokowi, dan   Abraham Samad diplot menjadi Jaksa Agung, sehingga publik langsung menganggap bahwa dengan demikian Jusuf Kalla lah yang akan mendampingi   Jokowi.   Apakah benar Jusuf Kalla? Memang hasil survey beberapa waktu yang lalu publik paling banyak menginginkan Jokowi

Jokowi Adalah Pemimpin Yang Melahirkan Pemimpin

Gambar
Pada tahun 90 an saya mengikuti sebuah pelatihan tentang kepemimpinan yang dipandu oleh Jansen Sinamo, Sang Guru Ethos.  Saya masih ingat dan terus ingat ketika Jansen menjelaskan beda  antara  pemimpin yang baik dengan pemimpin yang sangat baik/hebat. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berwibawa, pemimpin yang tegas dan dikagumi oleh anak buahnya. Sedangkan pemimpin yang  sangat baik atau hebat menurut penjelasan  Jansen Sinamo kala itu adalah pemimpin yang membuat anak buahnya atau bawahannya percaya diri, percaya kepada diri mereka sendiri.  Dengan kata lain pemimpin yang hebat adalah pemimpim yang melahirkan pemimpin. Saya langsung teringat dan setuju bahwa pemimpin yang hebat itu adalah Jokowi.  Pemimpin yang mampu membuat anak buahnya percaya diri dan menjadi pemimpin.   Jokowi berhasil  membuat Wakil Walikota Solo menjadi Walikota Solo, dan Jokowi pun berhasil (untuk sementara) membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta  Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.  Terbukti bahwa Jokowi mam

Paskah Dan Adat Karo

Gambar
Ada sesuatu yang sangat indah dan sangat hakiki dalam adat budaya Suku Karo. Dalam tata cara peradatan pernikahan ada bagian yang disebut “Nggalari Ulu Emas, atau Nggalari Tukur Man Kalimbubu”. Memberikan mas kawin kepada pihak kalimbubu, yaitu pihak keluarga perempuan. Kalimbubu disebut juga dengan “Dibata Niidah” atau juga “Simada Dareh”. Kalau diterjemahkah Kalimbubu itu adalah Allah yang kelihatan atau yang empunya darah=yang empunya kehidupan, yang empunya anak perempuan”. Nggalari ulu emas mempunyai dasar kepada pemahaman bahwa “Kalimbubu telah memberikan anaknya (perempuan) atau turangnya menjadi ibu kandung dari penganten laki laki yang melahirkan dirinya. Ulu emas yang diberikan kepada kalimbubu simada dareh ini bentuknya adalah uang yang besarnya sama dengan nilai “tukur”. Tukur diberikan oleh keluarga si laki laki sebagai mas kawin kepada  keluarga penganten perempuan Sumber Foto : http://www.youtube.com/watch?v=qzG2qkAgdEU  Supaya tidak rumit membedakan tukur d