Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 24 – 30 Maret 2024

Gambar
  1 Korinti 3 : 5 – 9a  Thema : Sada Aron Ndahiken Dahin Dibata 1 Korinti : 3 : 5 – 9a  Bahasa Karo  Ise kin Apolos? Ise kin Paulus? Kami enda pelayan Dibata kap ngenca, si negu-negu kam gelah erkiniteken. Sekalak-sekalak kami ndahiken dahin rikutken si ibereken Tuhan man kami. Aku nuanca, Apolos niramsa; tapi Dibata si erbahanca turah. Si nuanca ras si niramsa labo penting, tapi si penting eme Dibata, sabap ia nge si peturahsa. Si nuanca ras si niramsa sada aron kap; tapi sekalak-sekalak ibereken Dibata me upahna rikutken pendahinna sekalak-sekalak. Sabap kami sada aron kap ndahiken dahin Dibata, janah kam me JumaNa. Fakta Dan Makna  1. Ijelasken Paulus keduduken Apolos ras dirina ibas nuanken kata Dibata.   Langa bo jelaskal ise kin situhuna Apolos, tapi arah penuriken Paulus enda, aminna pe hanya contoh tah analogi, tapi isejajarken Paulus dirina ras Apolos. Belakangan lit penafisran bahwa Apolos kemungkinan besar penulis kitab Heber (Ibrani). Sieteh maka Kitab Ibrani lah si me

HIDUP ADALAH BERLARI, TAPI BUKAN PELARIAN

Gambar
Ternyata kita semua sedang berlari.   Sadar atau tidak sadar (semoga semua sadar)   hidup adalah berlari, tapi hidup bukan pelarian,   kade kade.   Hidup adalah berlari karena pada kenyataannya kita semua mengejar sesuatu dalam hidup kita.    Orang bebas adalah orang yang berlari pada lintasan yang dia pilih sendiri, orang bebas adalah orang yang   menentukan sendiri apa yang dia kejar dalam hidupnya.    Sebagian orang dipaksa berlari untuk mengejar sesuatu yang dia tidak sukai.   Misalnya orang yang hidupnya sekarang di dalam penjara.   Mereka pasti menghitung hari demi hari yang artinya saat dipenjara dia hidup untuk mengejar sesuatu yang diberikan dengan paksa kepada dirinya.   Dulu saat masih bebas mereka hidup dengan seenaknya.   Mereka tidak mempergunakan kebijaksaanaanya dalam mengejar sesuatu.   Prinsip dilanggar, etika diterobos, mobil mewah ditimbun, kebenaran diinjak injak.   KPK datang, penjara menunggu mereka.  Sebagian orang bebas tidak memper

Mereka Tewas Karena "Garam"

Gambar
Pada hari Sabtu tanggal 1 Februari 2014, Gunung Sinabung menelan korban jiwa. Ada 15 orang yang ditemukan sudah tewas akibat serangan awan panas di desa Suka Meriah. Dari 15 orang tersebut 7 orang adalah anak muda yang tergabung dalam GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) dari Kota Cane. Apa sebab mereka ada di Desa Suka Meriah, pada hal mereka bukan penduduk desa yang jaraknya hanya sekitar 2,7 km dari kawah Gunung Sinabung yang sudah lebih 4 bulan erupsi terus? Apa sebab mereka berada di zona maut pada hari Sabtu itu? Kalau dicari cari jawabannya, maka kematian mereka ada hubungannya dengan garam. Garam? Ya benar karena garam. Perlanja Sira (Pembawa Garam, Orang Karo Jaman Dulu) Mereka tewas dan gugur sebagai bunga bangsa karena mereka sedang mempraktekkan hidup sebagai garam. Hidup sebagai garam sebagaimana yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus dalam Matius 5 :  13 “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia dias

Bupati Kena Ukur Surbakti Menentukan Jadi Atau Tidak Relokasi Pengungsi Sinabung

Gambar
Kemampuan kepemimpinan ( leadership skill ) Doktor Honoris Causa Kena Ukur Surbakti benar benar dalam pertaruhan. Apakah dia mampu dalam waktu satu dua hari ini memilih, memutuskan dan menetapkan lokasi relokasi penduduk Sukameriah, Bekerah dan Simacem. Ini adalah nama tiga desa yang paling dekat jaraknya (sekitar 3 km) dengan kawah Gunung Sinabung, yang harus direlokasi Apalagi setelah adanya 15 korban tewas akibat awan sangat panas pada hari Sabtu lalu di Desa Sukameriah, yang menambah bukti bahwa 3 desa ini  sudah tidak mungkin ditempati lagi. Karena sewaktu waktu bahaya awan panas, aliran lava pijar serta jatuhan batu batuan dari erupsi dapat mengancam. Perintah relokasi ini sebenarnya sudah diinstruksikan oleh Presiden SBY dalam kunjungannya ke Kabanjahe lebih satu minggu yang lalu. Saat itu dengan tegas Presiden  menekankan bahwa penduduk dari 3 desa diatas yang berjumlah lebih kurang 1.109 keluarga harus direlokasi ke tempat yang l

Empat Belas Orang Tewas Kena Awan Panas Di Sukameriah

Gambar
Akhirnya Gunung Sinabung menelan korban jiwa. Hari ini 14 orang tewas terkena lahar panas di desa Sukameriah Kabupaten Karo. Para korban tidak bisa mengelak adanya awan panas yang berbarengan datang dengan erupsi Gunung Sinabung, hari ini Sabtu tanggal 1 Februari 2014. Menurut saksi mata di RSU Kabanjahe, hampir semua jenajah penuh dengan abu letusan. Desa Sukameriah adalah desa yang terletak dalam radius 3 km dari kawah Gunung Sinabung. Merupakan satu desa yang harus di relokasi bersama dua desa lainnya yaitu Bekerah dan Simacem. Namun karena beberapa hari belakangan ini tidak ada erupsi maka beberapa penduduk memberanikan diri berkunjung ke desa Sukameriah untuk melihat situasi. Saat mereka melihat keadaan di desa Sukameriah, tiba tiba terjadi erupsi yang mengeluarkan debu dan lahar panas. Sebagian dari mereka tidak bisa mengelak akhirnya tewas sebagai korban jiwa letusan Gunung Sinabung. Dari 14 jenazah yang sudah diidentifikasi ada 6 orang mahasiswa