Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 28 April – 4 Mei 2024

Gambar
  Thema :  Ersada Ukur Ras Ersada Sura Sura 1 Korinti 1 : 10 – 17   Bahasa Karo  O senina-senina, kupindo man bandu i bas gelar Tuhanta Jesus Kristus: ersadalah katandu kerina, gelah ula sempat jadi perpecahen i tengah-tengahndu. Ersadalah ukurndu janah ersadalah sura-surandu. Maksudku eme: maka sekalak-sekalak kam nggo erpihak-pihak. Lit si ngatakenca, "Aku arah Paulus, " lit ka si ngatakenca, "Aku arah Apolos, " deba nina, "Aku arah Petrus, " janah lit pe si ngatakenca, "Aku arah Kristus." Sabap piga-piga kalak i bas jabu Klue nari ngatakenca man bangku maka i tengah-tengahndu lit turah perjengilen. Ibagi-bagiken kin Kristus man bandu? Paulus kin si mate i kayu persilang man gunandu? I bas gelar Paulus kin kam iperidiken? Kukataken bujur man Dibata sabap sekalak pe kam la aku mperidikenca, seakatan Krispus ras Gayus. Dage sekalak pe kam la banci ngatakenca maka kam nai iperidiken gelah jadi ajar-ajarku. Lupa aku! Istepanus ras isi jabuna pe nai

Kenangan Yang Tersisa Dari Natal Kemarin

Bahwa segala ucapan tentang selamat natal pertama tama memang lahir dari hati yang sudah damai. Kita mengucapkan natal kepada sahabat-sahabat kita sebagai bukti bahwa kita merasa damai, dan merasa kan kasih sayang Tuhan Yang Amat besar. “Karena begitu besar kasih sayang Tuhan kepada manusia maka diberikanNya anakNya yang tunggal Tuhan kita”, Joh 11 : 8. Ucapan “Selamat Natal” dengan demikian menyampakikan secara verbal makna-mana tersirat “Aku merasa damai, dan ingin kubagikan dengan Anda”. Ketika teman-teman di luar sana masih memperdebatkan apakah kita bisa memberi ucapan natal, maka sebenarnya jawabannya sudah pasti, “Gak Perlu”. Karena sebenarnya hati kita belum damai. Damai adalah perasaan hati yang melampaui akal, melampaui undang-undang, dan semua aturan. Jangan mengucapkan natal karena ada undang-undangnya. Sebab Kristus pun suatu saat mengatakan bahwa semua undang undang dan hukum taurat serta seluruh kitab para nabi dapat disimpulkan hanya dalam dua ayat. Kasihilah Tuhan A

Yesus Kristus

Gambar
Saya mulai dengan meng copy paste postingan Mbak Atun Sofiatun di Kompasiana Ketika satu umat berseru Heiiii…. Yesus itu di salib menurut kitabku Tapi yang lain berseru… tidak begituuuu tauuuu Yang di salib itu Yesus palsuuuuuu Paradigma Kristen, Islam, Yahudi. Sebenarnya ada sakit hati, sedih, kecewa bahkan marah ketika Nabi yang sangat dijunjung dikatakan palsu. Bahkan bukan hanya Nabi, tapi sekaligus Imam Agung dan juga Raja Yang sangat dihormati dikatakan palsu. Apalagi huruf “u” nya ditambah sampai 5 atau 6. Diperkuat dengan adanya pengajaran oleh Rasul Paulus yang mengatakan, jika Yesus Kristus tidak disalib, tidak mati, dan tidak bangkit pada hari ketiga maka sia sia lah seluruh Iman orang orang Kristen. Kemarahan bisa sampai keubun-ubun, sebelum mengingat sebuah jalan keluar penuh damai. Juga diperjelas Rasul Paulus, bahwa ada tiga yang paling penting yaitu Iman, Pengharapan dan Kasih. Dan yang terbesar adalah Kasih. Kasih lebih besar dari Iman. Kasih harus lebih besar dari k

Rasul

Rasul (Apostle) dalam Kristen istilah yang diberikan kepada Murid-Murid yang dipilih langsung oleh Yesus Kristus. Ada 12 orang menjadi Murid Yesus Kristus Tuhan yang dipilihNya dalam beberapa tahap. Diantara mereka ada yang beberapa bersaudara kandung seperti Yohanes dan Yakobus, ada yang tadinya berprofesi sebagai nelayan, pemungut cukai, anggota partai ultra nasionalis (Simon orang Zealot) termasuk Yudas Iskariot yang akhirnya menjual Yesus dengan motif mendapatkan uang. Berbeda dengan Nabi yang dipilih oleh Allah Bapa untuk menyuarakan Suara Kenabian dan lebih populer di dalam Perjanjian Lama( masa sebelum Yesus Kristus lahir) maka Rasul adalah orang-orang yang dipilih Yesus dan diurapi oleh Roh Kudus meneruskan cerita/kisah hidup dan ajaran Yesus Kristus. Setelah Yudas Iskariot mati dengan cara bunuh diri, maka sebelas Rasul atau murid yang lain merasa perlu untuk mencari ganti. Ada dua orang yang menjadi kandidat pengganti yaitu Yusuf yang disebut Barsabas, dipanggil juga Yustus

Indonesia Menyatukan Islam Dan Kristen

Gambar
Bahwa perdebatan sengit antara Kristen dan Islam masih terjadi di Jagad Kompasiana Saling membela dan saling menyerang, menunjukkan kekuatan dengan cara melemahkan lawan, Menunjukkan kebenaran dengan cara mencari kesalahan lawan. Kapan kah ini berakhir? Siapapun tidak bisa menduga dan meramalkan Dan nampaknya akan terus bergulir, selama Kompasiana ada. Apakah yang ingin kita cari dari perdebatan melelahkan ini. Sebuah pengakuan kekalahan dari “lawan” kita kah? Sebuah “jiwa besar” yang mengatakan agamaku salah, agamamu benar? Lalu apa arti dan maknanya pengakuan itu? Apakah sebuah agama lebih benar jika umat agama lain mengatakan seperti itu? Bukankah hal itu hanya memuaskan emosi kemanusiaan kita saja. Emosi manusia yang sudah bernoda dan kotor, seperti ramai dikatakan : Tidak ada yang benar seorang pun tidak, semua manusia sudah jatuh kedalam dosa yang mematikan. Sahabatku… Tidak ingatkah kita, bahwa kita beragama A karena lingkungan dan orang tua kita mengajarkan seperti itu. Atau lu

Tahun 2011 Tahun Kesuksesan

Selamat Tahun Baru 2011, tahun yang akan membuktikan menegaskan keberhasilan dan kesuksesan kita masing-masing. Melanjutkan ucapan-ucapan yang kita terima melalui SMS, Facebook, Twitter, Kartu Pos, Telepon bahkan pertemuan-pertemuan dan perjumpaan, mari wujudkan kesuksesan tersebut, apapun profesi atau pekerjaan kita. Namun alangkah baiknya jika kesuksesan yang kita raih juga dapat membuat kesuksesan bagi orang lain. Tahun 2010 telah kita lalui dengan seluruh kisah dan sensasinya. Ada yang berhasil, namun ada juga yang belum berhasil. Ada yang sukses disatu bidang namun melanggar etika dan hukum. Banyak orang sukses, namun mereka isi dengan kekosongan batin dan tindakan-tindakan yang hanya memuaskan tubuh. Bahkan beberapa pejabat terpaksa masuk penjara karena jalan yang mereka tempuh melalui sesuatu yang sangat dibenci bangsa ini, Korupsi. Ada dua orang muda dan terkenal yang membuat hati kita iba dan kasihan, bahkan jengkel dan marah; Gayus Tambunan dan Ariel Peterpan. Di belahan dun