Featured Post

Catatan Tambahan PJJ 24 – 30 Maret 2024

Gambar
  1 Korinti 3 : 5 – 9a  Thema : Sada Aron Ndahiken Dahin Dibata 1 Korinti : 3 : 5 – 9a  Bahasa Karo  Ise kin Apolos? Ise kin Paulus? Kami enda pelayan Dibata kap ngenca, si negu-negu kam gelah erkiniteken. Sekalak-sekalak kami ndahiken dahin rikutken si ibereken Tuhan man kami. Aku nuanca, Apolos niramsa; tapi Dibata si erbahanca turah. Si nuanca ras si niramsa labo penting, tapi si penting eme Dibata, sabap ia nge si peturahsa. Si nuanca ras si niramsa sada aron kap; tapi sekalak-sekalak ibereken Dibata me upahna rikutken pendahinna sekalak-sekalak. Sabap kami sada aron kap ndahiken dahin Dibata, janah kam me JumaNa. Fakta Dan Makna  1. Ijelasken Paulus keduduken Apolos ras dirina ibas nuanken kata Dibata.   Langa bo jelaskal ise kin situhuna Apolos, tapi arah penuriken Paulus enda, aminna pe hanya contoh tah analogi, tapi isejajarken Paulus dirina ras Apolos. Belakangan lit penafisran bahwa Apolos kemungkinan besar penulis kitab Heber (Ibrani). Sieteh maka Kitab Ibrani lah si me

SITUASI TERAKHIR GUNUNG SINABUNG



Pertua Ananta Purba, yang masuk dalam Tim Penanggulangan Bencana GBKP, yang merupakan Wakil Sekretaris Umum Modramen GBKP, melaporkan dari sekitar Gunung Sinabung sebagai berikut :
Aku sekarang berada di desa Kutambaru setelah dari Tigaserangkai, Berastepu, Tanjung dan Mardinding mengantar sembako untuk Penjaga desa. Keadaan Desa sepi karena hanya dijaga beberapa orang Kaum Pria, Gunung Sinabung sejak pagi sampai sekarang( sekitar jam 13.30 WIB) tertutup awan tebal.

Nampaknya gunung Sinabung sudah mulai lebih kalem meskipun tetap dalam status siaga. Dalam percapakan kemarin (Rabu) sore dengan Saudara Alimin Ginting yang juga ahli Geologi Tamatan ITB diungkapkan bahwa dalam situasi Letusan Gunung seperti Sinabung ini yang paling membahayakan adalah jika ada semburan gas beracun. syukurlah menurut Alimin Ginting tidak terdapat gas beracun.

Ditambahkan oleh Sdr Alimin bahwa status Gunung Sinabung sudah ditingkatkan dari Tipe B menjadi tipe A yang artinya akan dipantau secara terus menerus. Untuk itu akan dipasang alat pendeteksi sebanyak 4 buah, dimana dari info yang diperoleh 3 digital dan satu manual. (Salah satu alat itu saat ini sedang dipasang di Desa Mardinding, seperti yang dilaporkan oleh Pt Ananta Purba).

Menurut Alimin Ginting yang saat ini bergereja di GBKP Jakarta Pusat, sebenarnya yang paling sulit dipantau adalah pergerakan Magma akibat pergelakan Lempeng Bumi yang 5 tahun terakhir ini banyak menimbulkan gempa dan tsunami. Jadi tetap yang perlu kita lakukan adalah menyediakan alat-alat pemantau yang lebih lengkap serta tetap menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Mahakuasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indah Pada Waktunya / Pengkhotbah 3:11-15 ( Pekan Penatalayanan Hari Keempat)

Catatan Tambahan PJJ 1 – 7 Oktober 2023

Catatan Tambahan PJJ 27 Agustus – 2 September 2023